
Masalah ini menyeruak saat polisi meminta bantuan Ultrascan Advanced Global Investigations di Belanda. Perusahaan itu diminta untuk menyelidiki mengapa ponsel yang sudah tidak diproduksi itu, permintaannya begitu besar. Handset ini pernah terjual hingga 200 juta unit di seluruh dunia.
Frank Engelsman, penyelidik di perusahaan itu mengatakan penjahat mau membayar Rp 350 ribu untuk Nokia 1100. Ternyata penjahat menggunakan ponsel itu untuk mendapatkan password transaksi perbankan dan berhasil mendapatkan ribuan korban.
Perbankan di beberapa negara termasuk Belanda dan Jerman, selalu mengirimkan kode Transation Authentication Number (TAN) melalui SMS ke
Handset 1100 bisa diprogarm ulang untuk menggunakan
Corporate communications manager Nokia, Tala Toukan membantah ada masalah di software sehingga bisa untuk membajak ID user.
Dia menjelaskan nomor telepon atau MSISDN (Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number) disimpan di tiap SIM card yang memiliki mekanisme keamanan di masing-masing
“Jika bermasalah maka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar